Apa yang pertama kamu pikirkan tentang cacing? Basah? Menggeliat? Aduh, pokoknya menjijikkan deh, ya.
Untuk kamu yang hobi berkebun, mungkin sudah sering menemui jenis cacing tanah yang kerap kali bersembunyi di bawah tanah.
Bentuknya panjang, berwarna coklat, dan habitatnya berada di tanah seperti halnya namanya. Tapi, pernahkan kamu mendengar jenis cacing loa loa?
Cacing loa loa adalah salah satu jenis parasit yang masuk ke dalam mata manusia. Saat mendengarnya saja kita geli dan jijik dibuatnya. Tapi, dari sisi medis, hal ini patut untuk digali bersama untuk memupuk pengetahuan.
Baca Juga Lainnya: Apakah Mata Kuning Berbahaya? Kenali Yuk Penyebabnya!
Di samping itu, kamu juga bisa tahu gejala, penyebab, dan cara mengatasi cacing loa loa yang masuk ke dalam mata agar tidak mengganggu kesehatan matamu. Gak perlu panjang lebar, yuk kita kupas bersama!
Cacing Loa Loa Itu Apa Sih?
Seumur hidup kita, pasti kita sudah pernah menemui setidaknya satu jenis cacing yang kita temukan di lingkungan sekitar. Namun, pernahkah kalian melihat jenis cacing loa loa?
Cacing loa loa adalah sejenis parasit berupa cacing berwarna putih yang muncul di dalam mata manusia. Cacing ini berukuran sangat kecil sehingga sangat mungkin baginya untuk bergerak di dalam mata kita.
Di Indonesia, orang yang tinggal di sekitar hutan mangrove berisiko terinfeksi loa loa dan mengakibatkan terjadinya loiasis atau cacing mata.
Kendati demikian, menurut American Academy of Ophthalmology, cacing loa loa adalah sejenis cacing gelang merupakan endemik di daerah:
- Angola
- Kamerun
- Republik Afrika Tengah
- Chad
- Kongo
- Republik Demokrasi Kongo
- Guinea khatulistiwa
- Etiopia
- Gabon
- Nigeria
- Sudan
Penyebab Infeksi Cacing Loa Loa di Mata
Kalau dipikir-pikir, bagaimana bisa seekor cacing masuk ke dalam mata manusia? Tenang, fenomena ini bisa dijelaskan dari sisi medis, kok.
So, fenomena ini bermula dari seekor lalat rusa atau Chrysops berjenis kelamin betina yang membawa benih cacing loa loa.
Uniknya, jenis lalat yang satu ini memiliki kemampuan untuk menggigit tubuh manusia layaknya seekor nyamuk.
Saat menggigit, otomatis larva cacing loa loa atau mikrofilaria masuk ke dalam kulit manusia dan tumbuh serta berkembang menjadi cacing dewasa dalam kurun waktu 150-170 hari. Larva cacing bisa ditemukan di urin, dahak, cairan di tulang belakang, darah tepi dan paru-paru.
Saat cacing ini sudah berkembang menjadi cacing dewasa, mereka menyebar ke berbagai bagian tubuh kita, termasuk di dalamnya adalah mata.
Oleh sebab itu, terjadilah sebuah fenomena bernama infeksi cacing loa loa di mata mata atau yang dalam istilah medis disebut dengan loiasis.
Tidak berhenti di situ, apabila ada lalat rusa sehat yang menggigit tubuh seseorang yang terinfeksi cacing tersebut, maka besar kemungkinan lalat sehat tersebut terinfeksi larva cacing dan menyebarkannya ke orang lain melalui gigitan.
Gejala Infeksi Cacing Loa Loa
Di dunia ini, pasti tidak ada satu pun orang yang ingin terinfeksi cacing loa loa. Akan tetapi, bukan berarti bahwa kita terbebas dari risiko terjangkit infeksi cacing mata. Penting bagi kita untuk mengetahui gejala infeksi cacing jenis ini karena bisa membantu kita melakukan penanganan lanjutan.
Karena, apabila cacing ini terus berkembang di dalam mata tanpa kita sadari, maka kemungkinan besar terjadi gangguan penglihatan bahkan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Oleh karenanya, kita harus mewaspadai gejala infeksi cacing loa loa, di antaranya adalah:
- Mata merah dan bengkak
- Mata nyeri
- Mata berair
- Demam
- Kelelahan
- Gatal
- Alergi
- Persedian terasa bengkak dan nyeri
- Muncul sensasi benda asing bergerak di dalam mata
- Terlihat cacing bergerak di konjungtiva dan kelopak mata dalam
Selain itu, telah dibuktikan dalam studi penelitian bahwa ada satu gejala yang menjadi ciri khas seseorang terinfeksi cacing loa loa, yaitu adanya pembengkakan calabar. Apa itu pembengkakan calabar?
Pembengkakan calabar adalah suatu fenomena yang terjadi di mana saat kulit ditekan maka akan meninggalkan suatu cekungan.
Disebutkan bahwa pembengkakan ini adalah jalan bagi cacing jenis loa loa untuk berpindah tempat dari satu bagian ke bagian lainnya.
Meskipun demikian, gejala yang dialami cenderung terlambat untuk terdeteksi karena gejala yang dilami hampir mirip dengan gangguan mata pada umumnya. Sementara itu, bergeraknya cacing di dalam mata seringkali tidak bergitu terasa.
Cara Mengobati Infeksi Cacing Loa Loa
Kita pasti langsung bergidik ngeri ketika melihat ada cacing yang bergerak di dalam mata. Namun, kita tidak bisa asal mengambil cacing tersebut keluar sebab cacing parasit loa loa berada di dalam konjungtiva yang mana harus melalui prosedur bedah.
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, ada beberapa cara mengobati infeksi cacing loa loa yang bisa dijadikan pilihan, antara lain seperti:
1. Prosedur operasi
Cacing yang nampak di permukaan mata jelas akan membuatmu sangat tidak nyaman, bahkan bisa berdampak pada gangguan penglihatanmu. Oleh sebab itu, dokter mungkin akan melakukan prosedur operasi untuk mengeluarkannya.
Kendatipun, prosedur operasi hanya sebatas mengeluarkan cacing saja. Prosedur ini tidak bisa menghilangkan larva yang masih tersisa di dalam tubuh sehingga memerlukan perawatan lanjutan.
2. Diethylcarbamazine
DEC atau diethylcarbamazine digunakan untuk membunuh larva atau mikrofilaria dan cacing dewasa. pemberian obat jenis ini diberikan tergantung pada banyaknya jumlah mikrofilaria yang ada di dalam tubuh.
Obat DEC biasanya berikan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi cacing yang masuk ke dalam aliran darah seperti kaki gajah, cacing mata, dan lain sebagainya. Agar bekerja secara optimal, DEC dikombinasikan dengan obat-obatan lainnya.
Di samping itu, ketahuilah bahwa orang yang mengalami infeksi berat sangat berisiko tekena peradangan otak ketika diobati menggunakan DEC. Penderitanya mungkin bisa mengalami koma bahkan kematian.
3. Albendazole
Pemberian obat albendazole dilakukan ketika pemberian DEC tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Berbeda dengan DEC, albendazole menargetkan cacing dewasa, bukan pada larva atau mikrofilaria.
Selain itu, albendazole memiliki efek samping yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan DEC. Tetapi lagi-lagi, pemberian obat ini harus dengan resep dokter ya, bestie.
4. Ivermectin
Obat ivermectin adalah jenis obat yang digaang-gadang sangat efektif untuk membunuh cacing yang menginfeksi tubuh. Obat jenis ini ditujukan untuk orang yang menderita cacing mata yang memiliki kepadatan antara 2.000-30.000 mf/mL.
Tidak hanya itu, penderita cacing mata harus menjalani rawat inap untuk beberapa ahri guna memudahkan proses observasi dan tindakan oleh ahli medis.
Selain pengobatan di atas, dokter mungkin juga akan memberikan obat antihistamin dan kortikosteroid untuk meredakan gejala alergi dan gatal sebagai efek dari infeksi cacing mata. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa fenomena ini semakin menyadarakan kita akan kesehatan mata.
Seringkali kita terlalu fokus pada kesehatan tubuh seperti perut, tangan, kaki, dan lai-lain, namun melupakan bahwa kesehatan mata sangatlah penting. Kalau tidak ada mata, kita tidak mungkin mampu untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan mudah.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehata mata lho, bestie. Salah satunya adalah mengonsumsi vitamin mata Eyebost. Berbahan dasar madu, Eyebost kaya akan antioksidan yang sangat bermanfaat untuk mencegah radikal bebas masuk ke dalam mata.
Selain itu, Eyebost difomulasikan dengan ekstrak bilberry, wortel, dan bunga marigold yang mengandung vitamin A, C, E, dan senyawa lutein yang menjadi garda tedepan untuk memastikan mata selalu sehat, fokus, tajam, dan jernih.
Terlebih lagi buat kamu yang mengabiskan banyak waktu di depan layar gadget, Eyebost sangat cocok untuk dikonsumsi setiap harinya untuk mencegah mata lelah dan kering. Ingin mata sehat bebas keluhan? Minum Eyebost sekarang juga! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar