Saat kita mempelajari anatomi tubuh, kita akan memahami kalau tubuh kita tersusun atas begitu banyak bagian dan mekanisme yang rumit.
Mekanisme tersebut akan memastikan tubuh kita bekerja dan berkoordinasi dengan baik, salah satunya berkat peran saraf.
Fun fact, ada sekitar 100 miliar lebih sel saraf yang terbagi ke seluruh tubuh, misalnya mata. Agar kita bisa melihat dengan baik, ada saraf optik yang berperan sebagai ‘kabel’ yang bertugas untuk menyalurkan sinyal dari retina ke otak.
Tapi, saraf optik tidak akan bisa bekerja dengan baik jika terjadi suatu gangguan seperti optik neuritis. Apa itu optik neuritis?
Untuk mengetahui lebih jauh tentang optik neuritis, kita ulas bersama, yuk!
Apa Itu Optik Neuritis?
Saraf optik adalah saraf pada mata yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal berupa informasi visual dari retina ke otak. Proses ini sangat penting agar fungsi penglihatan kita berjalan dengan baik dan normal.
Tapi, fungsi ini akan terganggu kalau saraf optik mengalami gangguan, misalnya optik neuritis. Jadi, istilah neuritis berasal dari istilah Latin “neuron-” yang berarti saraf atau nerve dan “-itis” yang berarti peradangan atau inflamasi.
Sehingga, optik neuritis adalah suatu kondisi saat saraf optik mengalami pembengkakan. Tidak seperti retinopati diabetik, gangguan saraf optik yang satu ini bisa disembuhkan, bahkan tanpa pengobatan sekalipun.
Penyakit ini bisa dialami oleh semua orang di segala usia, namun kebanyakan kasusnya terjadi pada wanita berusia 20-40 tahun dan lebih banyak menyerang orang berkulit hitam dan Asia.
Penyebab Optik Neuritis
Pada dasarnya, ada bagian saraf yang bernama mielin yang berfungsi mengalirkan aliran listrik dari mata ke otak dan terbentuklah informasi visual. Ketika optik neuritis terjadi, proses ini pun ikut terganggu.
Sejauh ini, belum ditemukan penelitian yang menjelaskan tentang penyebab pasti optik neuritis. Kendati demikian, penyakit ini diyakini berkembang karena sistem kekebalan tubuh yang justru menyerang zat yang menyelubungi saraf optik sehingga terjadilah peradangan.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, ada beberapa gangguan autoimun dan penyebab peradangan saraf yang perlu kamu tahu, di antaranya adalah:
1. Neuromyelitis optica
Neuromyelitis optica merupakan suatu kondisi saat saraf optik dan sumsum tulang belakang mengalami peradangan. Gangguan saraf yang satu ini hampir mirip dengan multiple sclerosis, namun kerusakan pada otak tidak sesering yang terjadi pada MS.
Akan tetapi, kamu perlu waspada sebab neuromyelitis optica dianggap lebih parah dari MS yang mengakibatkan pemulihannya memakan waktu cenderung lebih lama.
2. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis adalah gangguan autoimun yang mempengaruhi sumsum tulang belakang dan otak. Penyakit ini ditandai dengan banyak gejala, beberapa di antaranya adalah adanya masalah pada penglihatan, pergerakan kaki dan tangan, serta keseimbangan tubuh.
Para ahli mengatakan kalau sebanyak 20% pasien berisiko mengalami demielinasi (robeknya selubung mielin) penyebab optik neuritis. Fenomena ini hampir terjadi pada separuh jumlah pasien dengan multiple sclerosis.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Benda Asing pada Mata, Pesan Untuk Riders Sejati
3. Gangguan antibodi myelin oligodendrocyte glycoprotein (MOG)
MOG diyakini menyebabkan peradangan pada saraf optik, otak, dan sumsum tulang belakang.
Mirip dengan multiple sclerosis dan neuromyelitis optica, infeksi pada MOG bisa terjadi secara berulang. Akan tetapi, pemulihan MOG terbilang lebih cepat daripada neuromyelitis optica.
4. Infeksi
Jika penderita optica neuritis mengalami gejala yang lebih kompleks, hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
- Penyakit Lyme
- Sifilis
- Demam akibat cakaran kucing
- Virus seperti herpes, measles, mumps
5. Penyakit lain
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kondisi ini bisa diakibatkan oleh penyakit autoimun yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh kita.
Selain tiga penyakit autoimun yang telah disebutkan di atas, optik neuritis bisa juga dipicu oleh kekurangan vitamin B12, lupus, sarcoidosis, dan penyakit Behcet.
6. Efek obat-obatan
Optik neuritis juga berkaitan dengan penggunaan obat-obatan. Pasien yang mengonsumsi obat-obatan tertentu berisiko mengalami peningkatan perkembangan peradangan saraf optik, misalnya ethambutol (untuk TBC) dann methanol.
Sehingga, konsultasikan kepada dokter lebih lanjut mengenai penggunaan obat-obatan tersebut guna mengatasi optic neuritis.
Gejala Optik Neuritis Yang Perlu Diketahui
Daritadi kita hanya membahas secara teori saja dan belum menguak tentang apa sih gejala optik neuritis, nih. Pembahasan yang satu ini tidak kalah penting sebab akan memudahkan kita dan juga ahli medis dalam mendiagnosa penyakit tersebut.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, beberapa gejala optic neuritis meliputi:
- Hilangnya penglihatan pada salah satu mata. Peradangan saraf optik ditandai dengan penurunan bahkan kehilangan penglihatan pada salah satu mata. Kondisi ini disadari dan berkembang dalam hitungan jam, hari, minggu, bahkan bulan. Kehilangan penglihatan permanen sangat mungkin terjadi.
- Nyeri mata. Kalau kamu mengalami optic neuritis, kamu mungkin akan merasakan nyeri pada mata terutama saat menggerakkan mata. Biasanya, nyeri mata terasa pada bagian belakang mata.
- Lampu berkedip. Optic neuritis ditandai dengan adanya cahaya seperti lampu berkedip ketika kamu menggerakkan matamu.
- Sulit membedakan warna. Kamu akan sulit membedakan warna-warna saat mengalami peradangan saraf optik. Kesulitan membedakan warna disebabkan karena optik neuritis mengakibatkan warna-warna terlihat kurang jelas atau pekat.
- Kehilangan bidang penglihatan. Kehilangan penglihatan sentral (central vision) dan penglihatan sisi (peripheral vision) mungkin akan kamu alami saat menderita peradangan saraf optik.
Cara Mengatasi Optik Neuritis
Peradangan saraf optik atau yang disebut juga dengan optik neuritis bisa disembuhkan bahkan tanpa pengobatan sekalipun. Akan tetapi, kamu tidak boleh menyepelekannya ya, teman mata.
Minimal, berkonsultasilah dengan ahli medis guna mendapatkan diagnosis yang tepat. Kemudian, ahli medis atau dokter spesialis mata akan mempertimbangkan apakah perawatan medis perlu dilakukan atau tidak.
Meskipun prosedur medis memang dibutuhkan, dokter akan memberikan tindakan sesuai dengan penyebab gangguan saraf tersebut muncul. Adapun beberapa prosedur yang mungkin dilakukan oleh dokter, di antaranya seperti:
- Methylprednisolone. Obat ini termasuk ke dalam steroid yang diberikan melalui infus dan dikombinasikan dengan obat steroid oral untuk mempercepat proses pemulihan. Namun, ada beberapa efek samping setelah penggunaan obat steroid di atas, seperti sulit tidur, kecemasan, kadar glukosa tubuh meningkat, infeksi jamur, sakit perut, rasa logam pada mulut.
- Obat multiple sclerosis berulang. Obat jenis ini terbilang efektif untuk mencegah perkembangan multiple sclerosis bagi pasien yang menderita optik neuritis akibat multiple sclerosis.
- Mengonsumsi suplemen B12. Ada kasus optik neuritis yang diakibatkan karena seseorang mengalami kekurangan vitamin B12. Untuk mengatasinya, kamu perlu memenuhi asupan vitamin B12, baik dengan suplemen atau makanan yang mengandung vitamin B12.
- Immunoglobulin. Suntikan berupa immunoglobulin (IVIG) dipertimbangkan untuk diberikan saat optic neuritis sudah parah dan tidak bisa lagi diobati dengan pemberian obat steroid.
Optic neuritis semakin menyadarkan kita akan pentingnya menjaga asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Tidak dapat dipungkiri, junk food atau fast food sangat memanjakan lidah kita dan membuat efek ketagihan.
Kalau dikonsumsi sesekali mungkin tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Masalahnya, beberapa di antara kita terlalu sering mengonsumsinya sehingga asupan nutrisi tidak terpenuhi dan justru memicu penyakit.
Oleh sebab itu, yuk mulai benahi pola makan kita dengan banyak mengonsumsi buah, sayur, daging, kacang-kacangan, dan tak lupa suplemen seperti Eyebost.
Eyebost adalah salah satu jenis suplemen yang fokus pada kesehatan mata sehingga mata kita selalu jernih, tajam, fokus, dan sehat bebas dari penyakit. Bahkan, dikatakan bahwa Eyebost bisa mencegah perkembangan mata minus lebih parah.
Hal ini didukung oleh kandungan nutrisi seperti antioksidan, senyawa lutein, dan beragam vitamin mulai dari A, C, dan E.
Jangan khawatir, Eyebost aman dikonsumsi setiap hari karena terbuat dari bahan alami seperti ekstrak wortel, bilberry, bunga marigold, dan madu asli.
Kamu ingin minum vitamin mata tanpa efek samping? Pilih Eyebost! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar