Orang tua tuh ibaratnya Avengers dalam hidup kita. Jasa-jasanya tidak akan pernah terlupa, dan bahkan ketika kamu menghitungnya pun tidak terbilang jumlahnya.
Pun, di saat melihat tubuhnya yang kian renta dan sakit-sakitan, terbersit rasa sedih di dalam hati.
Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia akan mengalami penurunan fungsi, dan inilah yang dialami oleh orang tua kita.
Selain kulitnya yang keriput, kamu bisa melihat dari bagaimana kedua matanya yang kian sulit melihat dan timbul masalah secara fisik, seperti pterygium.
Gangguan mata yang satu ini akan nampak secara fisik bahkan tanpa bantuan alat sekalipun. Letaknya yang berada di bagian konjungtiva, memungkinkan hal tersebut mengakibatkan gangguan penglihatan.
So, penting untuk kita tahu tentang pterygium supaya kita tahu apa yang yang harus kita lakukan saat mendapati orang tua mengalami hal tersebut. Ikuti terus ulasan berikut sampai akhir, ya!
Apa Itu Pterygium?

Tidak bosan-bosannya mengingatkan kalau mata adalah salah satu organ yang sangat rentan terkena gangguan.
Setiap bagiannya, baik bagian luar maupun dalam sama-sama berisiko terancam mengalami masalah kesehatan.
Misalnya, pterygium pada permukaan mata. Istilah pterygium berasal dari kata Latin “pteryx” yang artinya sayap, dan “pterygion” yang artinya sirip.
Baca Juga: Bukan Main, Waspadai 12 Jenis Penyakit Retina yang Mengancam Mata!
Pterygium adalah suatu kondisi ke tika jaringan baru muncul dan tumbuh pada konjungtiva (selaput tipis yang membungkus bagian putih mata) hingga ke kornea mata.
Eitsssss jangan khawatir… Jaringan ini tidak berpotensi kanker dan so far tidak memicu masalah penglihatan.
Bahkan, ketika mengganggu pun, pterygium bisa dihilangkan melalui prosedur medis.
Namun, melansir dari laman National Institutes of Health, angka kejadian atau prevalensi pterygium berbeda di setiap negara.
Apa Penyebab Pterygium?

Pterygium seringkali ditemukan pada mata orang yang berusia paruh baya hingga usia lanjut. Untuk penyebabnya tersendiri belum diketahui secara pasti dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Meskipun demikian, pertumbuhan dan perkembangan jaringan pada permukaan mata dipicu oleh paparan sinar ultraviolet (UV) seperti yang diungkapkan dalam studi berjudul Pterygium and Ultraviolet Radiation: A Positive Correlation.
Di samping itu, orang yang tinggal di daerah beriklim hangat dan banyak menghabiskan waktu di luar ruangan (outdoor) lebih berisiko mengalami kejadian ini.
Selain itu, kalau seseorang sering terkena zat atau elemen tertentu, hal itu juga meningkatkan risiko mereka terkena pterygium lho, teman mata. Adapun contoh elemen pemicunya, meliputi:
- Pasir
- Asap rokok
- Angin
- Serbuk sari
Bagaimana Gejala Pterygium?

Kamu atau siapapun orang yang mengalami pterygium bisa jadi tidak merasakan gejala awal apapun. Di saat tersadar, jaringan sudah mulai tumbuh di permukaan mata tepatnya pada bagian konjungtiva yang kemudian melebar hingga mendekati kornea.
Meskipun demikian, ada beberapa gejala awal pterygium yang akan memudahkan kamu mendeteksinya, antara lain seperti:
- Tumbuhnya jaringan berwarna merah muda pada permukaan mata
- Mata kering
- Mata gatal
- Mata berair
- Mata merah
- Sensasi terbakar pada mata
- Sensasi masuknya benda asing pada mata atau berpasir
Saat fase pertumbuhan inilah, kamu baru akan merasakan beberapa gejala mulai dari gejala ringan hingga parah. Tidak seperti gejala awal yang hampir menyerupai gangguan mata pada umumnya, gejala lanjutan pterigium di antaranya adalah:
- Jaringan yang tumbuh pada permukaan mata semakin besar dan melebar
- Penglihatan buram dan ganda, jika jaringan sudah melebar hingga kornea mata
- Penampakan mata kurang menyenangkan akibat jaringan yang membesar
Apakah Pterygium Bisa Disembuhkan?

Pterygium disebut juga dengan surfer’s eye. Penamaan istilah ini diambil dari penyebab pterigium seperti angin, sinar matahari, dan udara berdebu yang sangat berhubungan dengan dunia peselancar.
Sebagian dari kamu pasti penasaran kan, apakah gangguan mata yang ini bisa disembuhkan. Jawabannya adalah bisa!
Sejujurnya, gangguan mata yang satu ini bukanlah kondisi mata serius yang mengganggu penglihatanmu.
Kendati demikian, apabila lesi atau jaringan abnormal sudah tumbuh melebar hingga kornea, tindakan medis seperti operasi harus dilakukan.
Setelah operasi pun tidak menjamin jaringan tidak akan tumbuh kembali, tapi menerapkan pola hidup sehat serta melindungi mata dari faktor penyebabnya akan mengembalikan fungsi penglihatanmu seperti sedia kala.
Cara Mengatasi Pterygium

Dokter akan mempertimbangkan tindakan apa yang tepat untuk mengatasi pterygium, sebab kondisi ini seringkali tidak menimbulkan gangguan yang berarti.
Umumnya, dokter akan melihat dan mengobservasi pertumbuhan jaringan tersebut sembari meresepkan obat. Bagaimanapun, cara mengatasi pterigium yang mungkin dipertimbangkan antara lain meliputi:
1. Salep atau obat tetes mata
Kedua obat tersebut akan diresepkan oleh dokter guna melumasi dan meredakan ketidaknyamanan pada mata.
Yang perlu diingat adalah pemberian salep atau obat tetes mata tidak benar-benar menghilangkan jaringan tersebut ya, teman mataI. Kamu harus tetap melakukan prosedur bedah.
2. Steroid
Obat steroid berupa tetes mata atau salep diberikan untuk mengurangi mata nyeri, gatal, merah, dan bengkak.
Akan tetapi, obat steroid termasuk obat yang tidak terjual bebas di masyarakat. Obat jenis ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
3. Operasi
Jika lesi atau jaringan sudah melebar hingga kornea, maka dokter akan menyarankan untuk melakukan prosedur operasi agar penglihatan tidak terganggu.
Sebab, jaringan yang menutupi kornea mata akan mempengaruhi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan fungsi penglihatan.
Kesimpulannya adalah pterygium bukan gangguan mata serius yang mengakibatkan kehilangan kebutaan permanen secara tiba-tiba.
Akan tetapi, sesungguhnya mencegah lebih baik daripada mengobati ya, teman mata sekalian.
Hal ini bisa dilakukan hanya dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga diri dari faktor-faktor yang menyebabkan tumbuhnya jaringan pada konjungtiva, mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, hingga memakai kacamata hitam di luar ruangan.
Di samping itu, vitamin mata Eyebost juga direkomendasikan untuk memenuhi nutrisi yang penting untuk mata.
Di dalam Eyebost sendiri, terkandung vitamin A, C, E, antioksidan, dan senyawa lutein yang berasal dari ekstrak bilberry, wortel, bunga marigold, serta madu asli.
Berbahan dasar madu, Eyebost sangat aman dikonsumsi oleh semua usia mulai dari anak-anak hingga orang lansia bahkan penderita diabetes sekalipun. Rasanya pun manis dan menyegarkan, lho!
Yuk, langsung aja minum Eyebost untuk mata dan masa depan yang lebih baik! Ingat mata, ingat Eyebost!
Tinggalkan komentar